Jumat, 23 Agustus 2013

Kabar Untuk Angin




Ingin rasanya kuceritakan tentang bagaimana hebatnya matahari pagi ini menyinari bumiku dengan kehangatannya. Ingin kuserukan tentang rinai hujan indah yang menyanyikan lagu-lagu kenangan dengan sangat merdu. Ingin kuperlihatkan goresan-goresan warna langit menakjubkan yang dinamai dengan pelangi itu yang selalu saja mampir di kota kecilku ini. Lalu ingin pula kutunjukkan semburat jingga pekat di sebelah barat sana. Sunset indah yang damai dan menjadi hal yang sangat kita sukai itu.
Tapi sia-sia... Aku harus menyimpan semua cerita ini untukku sendiri. Aku dan kamu hanya pernah berjumpa melalui hati, tidak mata, tidak telinga, tidak perasa. Dan sepertinya takdir ini enggan untuk membuat kita menyatu seutuhnya. Kamu menghilang begitu saja. Menghindariku sejauh-jauhnya. Kini aku tak lagi bisa mengabarkan tentang hujan, pelangi, senja, pagi, malam, dan bintang seperti dahulu. Suaraku tak lagi sanggup untuk kau dengar. Tak ada alasan lagi untukku berani menghampiri hatimu.
      Lalu kepada siapa semua kabar ini akan berlabuh? Kepada siapa mesti kupersembahkan kabar yang telah dengan susah payah kurangkai ini?
Hening .. sepi sekali.. tak ada yang menyahut. Hanya ada angin yang sedari tadi bermain-main dengan ujung kerudung panjangku. Ya sudah, biarlah semuanya kukabarkan kepada angin saja. Berharap angin sudi menyampaikan kepadamu. Dan membuatmu tahu segalanya.

Rabu, 21 Agustus 2013

Surat Kecil Untuk Cinta



Hey cinta, katanya cinta itu teramat indah. Katanya cinta itu mewarnai hari-hari yang kelam, dan katanya lagi, cinta itu selamanya.

Lalu, mengapa hati ini terasa perih? Mengapa hari-hariku bisa berubah menjadi hitam karenanya? Dan mengapa cinta itu hanya mampu kurasa indah di awal saja?

Ada yang mengatakan itu karena cinta yang sesungguhnya belum waktunya untuk kudapatkan. Ada  lagi yang mengatakan itu karena aku mencintai orang yang salah, dan ada pula yang mengabarkan garis tanganku ini melambangkan bahwa di dalam hidupku, aku akan sering merasakan sakit hati.

Hmm.. entahlah, hanya satu yang kutahu pasti, everything happens for a reason. Aku tahu Tuhan, Engkau mempunyai  alasan untuk semua rasa sakit di hati ini. Aku mengerti akan ada hikmah besar di balik setiap tetes air mata ini. Aku rela, aku ikhlas dengan sakit ini.

Hanya saja, aku memohon, pada akhirnya nanti, anugerahilah aku lelaki sholeh yang tak akan pernah berkhianat dan tulus mencintaiku. Kirimkan aku ayah yang baik untuk anak-anakku kelak. Kirimkan padaku lelaki yang senantiasa menggenggam erat jemariku untuk bersama-sama menggapai syurga-Mu.

Lalu seseorang datang lagi mengatakan, “Kamu adalah cerminan dari jodohmu.” Iya, aku mengerti! Disini aku sedang sibuk menata imanku, disini aku sedang menjaga hatiku. Disini aku sedang belajar, belajar dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Mampir lagi di telingaku kalimat ini, “Be patient. Good things come to those who wait.” Nah, mungkin inilah kata kunci untukku sekarang ini. Bersabar! Aku tahu, Allah sedang memberikan pelajaran hidup yang berharga kepadaku. Ia juga memberitahukanku bahwa hanya akan ada satu orang lelaki yang tak akan membuatku merasakan sakit seperti ini lagi, ia disebut dengan “jodoh!”

Kunanti engkau wahai jodohku. :)